Desember 16, 2024
foto-istimewa

foto-istimewa

ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Banjar, Habib Ali Husein Al Aydrus mengajak mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam (IAID) agar mereka mengikuti jejak langkah Datu Kalampayan atau Syaikh Muhammad Arsyad Albanjari dalam menuntut ilmu.

Hal ini disampaikan di momentum Haul Syekh Muhammad bin Abdul Karim  As Samman Al Madani yang diselenggarakan oleh PKPT IPNU IPPNU IAI Darussalam Martapura yang bertempat di Musholla KH. Badruddin pada Minggu  (17/07/22) .

Dalam tausyiahnya, Habib Ali Husein Al Aydrus  menceritakan mengenai Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang menuntut ilmu kepada Syekh Muhammad bin Abdul Karim As Samman Al-Madani.

“Dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa berbeda pendapat antara selisih umur Syekh Samman dan Datu Kelampaian. Di salah satu riwayat, Datu Kelampaian itu lebih tua dari Syekh Samman. Tetapi, walaupun Datu Kalampayan lebih tua, namun Datu mengambil ilmu serta thoriqoh kepada Syekh Samman Al Madani,” jelas Habib Ali.

Kemudian, Habib Ali Husein Al Aydrus menjelaskan tentang Syaikh Samman yang menimba ilmu kepada Syekh Muhammad Sulaiman Al Kurdi yang mana umurnya lebih muda dari Syekh Samman Al Madani.

“Dari cerita ini bisa kita ambil hikmah bahwa antara cara belajar Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syaikh Samman Al Madani itu tidak pernah alergi dengan ilmu yang diambil dari orang lebih muda,” ujarnya.

“Misal, seperti antara perdebatan antara kating dan adik tingkat. Ketika adik tingkat memberi pendapat, maka kakak tingkat jangan meremehkan pendapat ading tingkatnya hanya dikarenakan lebih muda, itu namanya angkuh” sambungnya.

“Maka dari itu kita jangan menolak ilmu dari siapapun, jangan menolak kebenaran dari siapapun,” tegas Habib Ali di dalam tausyiahnya.

PKPT IPNU IAID bersama Habib Ali HUsein Al Aydrus,foto-istimewa
PKPT IPNU IAID bersama Habib Ali HUsein Al Aydrus,foto-istimewa

Kemudian, Habib Ali Husein Al Aydrus menjelaskan sebab Datu Kalampayan memilih tarekat sammaniyah. Diantara alasan Datu Kalampayan memilih tarekat sammaniyah karena tarekat tersebut banyak menghimpun kelebihan, salah satunya yaitu menghimpun dua tarekat besar kholwatiah dan qodiriah.

Ia menjelaskan bahwa orang yang bertarekat kholwatiah ketika bersosial tidak pernah merepotkan orang lain. Sebagaimana  akhlak Abah Guru Sekumpul (KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani,red) ketika ada orang yang dianggap jahat oleh orang lain, Abah Guru tidak pernah mehardik orang tersebut.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Pengurus Musholla KH. Badruddin, Anggota PKPT IPNU dan IPPNU Institut Agama Islam Darussalam Martapura , Sekretaris PC IPNU Kabupaten Banjar, Syarbani, dan Wakil Ketua PW IPNU Kalsel Muhammad Baiturrahim.

Reporter : Anwar

Editor : Abdillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *