ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Ketua Rijalul Ansor Martapura, Ustadz Hidayatullah bukanlah orang sembarangan. Pemuda kelahiran Palangka Raya tahun 1993 ini terlahir dari keluarga yang taat dalam syariat agama. Hidayat, biasa dipanggil, sudah dibekali ilmu agama sejak dini.
Hidayat kecil bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Menteng 18 Palangka Raya, sebelum selanjutnya meneruskan ke Pondok Pesantren Darul Hijrah di Banjarbaru, kemudian di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Wadi Mubarok, Cisarua, Bogor dan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Bina Qolbu, Cilember, Bogor.
Selain beberapa pondok tersebut, Hidayat juga sempat mengimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Furqon di Banjarmasin, dan Tahfidzul Qur’an Al-Karomah, Martapura.
Menginjak usia dewasa, Hidayat melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi, dan memilih berkuliah di Institut Agama Islam Darussalam, Martapura.
Merasa belum cukup dengan apa yang telah ia pelajari, Hidayat memilih melanjutkan kuliahnya ke Institute Al-Aydrus, Tarim, Yaman.
Selama di Yaman, ia juga aktif mengikuti Dauroh bii Daril Mustafa 41, Tarim Yaman. Juga aktif di IKAPI (Ikatan Pelajar Indonesia) Institute Al-Aydrus sebagai sekretaris, juga menjadi sekretaris di Raudhatul Banjariyyin, Institute Al-Aydrus, serta menjadi anggota PPI (Perhimpunan pelajar Indonesia) Yaman.
Selain di Yaman, Ustadz Hidayat juga aktif mengikuti Dauroh Lughotul Arabiyyah WA Tahfidzul Qur’an, Mekkah, Arab Saudi.
Ditunjuknya Ustadz Hidayat bukan tanpa alasan, melihat latar belakang pendidikan serta kesungguhannya dalam mempelajari dan menyebarkan ilmu, menjadi alasan kuat untuk menjadikan ia sebagai Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kecamatan Martapura.
Terlebih Ustadz Hidayat juga mulai aktif mengisi beberapa pengajian, yaitu; malam rabu akhlaqulil banin juz 1 dan wasiyyatul mustafa, malam jumat safinatu naja dan khulasoh nurul yaqin, malam sabtu risalah muawwanah dan adabul insan, yang bertempat di rumahnya Jalan Pendidikan 7, Sekumpul, Martapura.
Dalam wawancara dengan kru Albanjari.com, Ustadz Hidayat menuturkan kesediaannya menjadi Ketua MDS Rijalul Ansor agar bisa memaksimalkan khidmah di Nahdlatul Ulama.
“Karena ingin berkhidmah di NU, semoga bisa istiqomah di jalan kebaikan dan dapat memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Banjar, M. Syafi’i Rifqi mengukuhkan pengurus Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PAC Martapura Kota, Senin (3/10) malam.
Pengukuhan Pengurus MDS Rijalul Ansor Martapura tersebut bertempat di Jalan Pendidikan 7 Sekumpul, Martapura.
Syafi’i Rifqi mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Martapura Kota yang telah mengundang pihaknya dalam acara pengukuhan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Martapura Kota.
Dia menuturkan GP Ansor merupakan wadah kepemudaan yang bisa masuk ke beberapa lapisan masyarakat.
“Selain wadah kepemudaaan, Ansor bisa masuk ke beberapa lapisan, semi banom ansor yaitu Banser, yang mana pemuda pemuda yang modern lah seperti tentara itu di Banser tempatnya. Tapi kalau pemuda-pemudanya yang suka beramaliyah dan mengarah ke jalan kyai seperti suka bermaulidtan, dzikir, dan pengajian maka tempatnya itu Rijalul Ansor,” ujar Syafi’i Rifqi.
“Jadi ini merupakan dua sayap yang harus seimbang,” imbuhnya.
Syafi’i Rifqi berharap dengan terbentuknya Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor ini dapat memicu semangat kader-kader Ansor dalam berkegiatan.
Reporter: Sanusi
Editor: Muhammad Abdillah