Desember 4, 2024

Albanjari.com, Martapura – Wakil Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kabupaten Banjar yang mengikuti Musabaqah Qiraatul Kutub, Hafizd Nakha’i, meraih juara 1 untuk kategori putra. Musabaqah Qiraatul Kutub dilaksanakan di Pondok Pesantren Rakha Amuntai pada acara Konferensi Wilayah Nahdhatul Ulama Provinsi Kalimantan Selatan yang ke IX. (10/6)

 

Hafizd Nakha’i mengaku bersyukur atas pencapaian yang diperoleh.

 

“Alhamdulillah saya merasa tenang dan bersyukur karena usaha serta hasil yang saya dapatkan sekarang sesuai dengan apa yang ditakdirkan Tuhan,” ujar Nakha’i.

 

Dia berpesan kepada sesama peserta dan sesama santri pada umumnya agar terus meningkatkan apa yang didapatkan sekarang.

 

“Jangan pernah merasa puas dan merasa cukup. Dan juga agar yang menang tidak berbesar kepala dan yang kalah tidak berkecil hati,” kata alumnus Pondok Pesantren Darussalam Martapura itu.

 

Dia mengutip ayat Alquran:

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,

(Al Hadiid 57:23)

 

“Semua ini baik kalah ataupun menang dalam perlombaan hanya bagian dari proses pengembangan diri. Masih banyak jalan di depan yang harus ditempuh,” sambungnya.

 

Mengenai lomba MQK ini menurut dia sangat membantu dalam proses perkembangan, tepatnya sangat mendorong. Dia tumbuh dari MQK dari tahun ke tahun misalnya di tahun 2018 belajar menterjemah agar tidak kaku, dan di MQK selanjutnya pun terus ada yang harus dikembangkan.

 

“Karena dengan menyaksikan penampilan peserta dari luar daerah kita tau apa yang orang kuasai apa yang belum kita kuasai. Dan itulah yang selalu jadi PR bagi santri untuk pengembangan diri agar tidak jadi katak dalam tempurung istilahnya,” ujar pria kelahiran Pelaihari, 17 Agustus 2002 itu.

 

Nakha’i berharap untuk MQK seterusnya agar terus dikembangkan pelaksanaannya, misalnya maqranya agar lebih diperhatikan jangan sampai banyak kesalahan dalam hurup pada cetakannya karena itu sangat berpengaruh.

 

“Namun yang lebih utama agar pengumuman pelaksanaan lomba ini lebih disebar luaskan, karena banyak santri yang mumpuni tapi tidak tau dengan adanya lomba ini,” pungkasnya

 

Selain Hafizd Nakha’i utusan dari NU Banjar juga meraih juara, 2 di antaranya yaitu Syifa Sari (juara harapan 1) dan Solehah (juara harapan 2).

 

Reporter : Rohmiah

Editor : Muhammad Bulkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *