Desember 24, 2024
manuskrip datu kelampayan

Novi Murdiyanti dari Pusat Preservasi dan Ahli Media Bahan Perpustakaan Perpusnas menyerahkan secra simbolis manuskrip Syekh Muhammad Arsyad Albanjari yang sudah terlaminasi. Foto-Albanjari.com/Abdillah.

ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Tim Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyerahkan 22 naskah manuskrip yang sudah dilaminasi kepada salah satu zuriyat dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Guru Sibawaihi Dalam Pagar pada Sabtu, (18/6) sore kemarin.

Penyerahan tersebut berlangsung di kediaman Guru Sibawaihi, di Desa Dalam Pagar, seberang Mesjid Tuhfatur Raghibin, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

Dede Hidayatullah dari Badan Riset dan Inovasi Naskah mengatakan yang diserahkan kepada Guru Sibawaihi ada sebanyak 22 naskah asli yang sudah dilaminasi dan disampul beserta hasil scan yang berubah bentuk menjadi cd-rom.

“Kami menyerahkan naskah berupa fisik sebanyak 22 naskah ini, yang aslinya tetap disimpan pian, file salinannya ada di kami dan kami simpan di Kastara,” ucap Dede Hidayatullah kepada Guru Sibawaihi.

Dede Hidayatullah juga mengatakan, naskah dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari kebanyakannya ditemukan ada di Rusia, Leiden(Belanda), dan Makkah.
“Agar orang mengetahui bahwa naskah Datu Kalampayan juga ada di Dalam Pagar, kami dari Perpustakaan Nasional meminta izin nantinya naskah ini ada di Kastara, yang mana tujuan dari kastara ini adalah mengumpulkan khazanah manuskrip yang ada di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai kenang-kenangan, Guru Sibawaihi membuat catatan kecil yang menceritakan bahwa pada hari Kamis (16/6) ia kedatangan tamu dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang ingin melestarikan kitab kitab-kitab terdiri dari beberapa orang yang bekerja di rumah Guru Sibawaihi satu hari penuh.

“Kami sekeluarga mengucapkan ribuan terimakasih yang tak terhingga, hanya Allah Ta’ala yang mampu membalasnya. Dan kami mendoakan semoga sekembalinya ke Jakarta selamat sampai tujuan, dan hajat hajatnya di kabulkan Allah. Dan kami mohon doa semoga kami tetap iman, semua hajat dikabulkan dan husnul khotimah, ” ujar Guru Sibawaihi.

Guru Sibawaihi juga berharap semoga semuanya selalu diberikan sifat mahabbah(cinta) satu sama lain.

“Thoriqotuna hadzihi mahabbatun Laa Amalun, yang artinya bahwa jalan kami adalah jalan cinta, bukan memperlihatkan hasil kerja,” jelasnya.

manuskrip datu kelampayan

Sebelumnya, Tim dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) berkunjung ke desa Dalam Pagar dalam rangka mendigitalisasi dan mengkonservasi puluhan manuskrip kuno yang disimpan di rumah Guru Sibawaihi pada hari Kamis (16/06).

Tujuan digitalisasi dan konservasi ini adalah untuk menjaga agar manuskrip tersebut tetap terjaga dan dapat dilestarikan untuk generasi selanjutnya.

Novi Murdiyanti dari Pusat Preservasi dan Ahli Media Bahan Perpustakaan Perpusnas selaku penanggung jawab pelestarian Manuskrip Kuno mengungkapkan, proses pelestarian Manuskrip Kuno ini terlebih dahulu melalui tim verifikasi, didata dan dilakukan survey kemudian baru dilakukan pelestarian. Apabila sesuai maka pertama-tama dilihat dulu kondisi naskahnya, kemudian dialihmediakan, selanjutnya dilaminasi, dijilid, dan diberi judul sesuai bukunya.

“Proses preservasinya dilihat dulu kondisi naskahnya seperti apa, ada yang kondisinya rusak, sampul dan jilidannya rusak, dan jika kondisinya masih bisa dialihmediakan/digitalisasi, maka kita pelihara informasinya dulu, agar apabila terjadi sesuatu kita masih punya cadangan datanya (dimuat di dalam CD/ Hardisk), kemudian apabila ada naskah yang kuning dan ujung-ujungnya agak patah maka dilaminasi menggunakan tisu Jepang, dikonservasi kemudian baru dijilid,” ujar Novi.

Kegiatan pelestarian manuskrip kuno ini adalah bagian dari kerjasama LTN NU Kabupaten Banjar dengan Perpusnas RI. Sebelumnya, LTN NU Kabupaten Banjar mengirimkan surat permohonan yang isinya meminta tim Perpusnas untuk datang ke Kabupaten Banjar, melestarikan manuskrip kuno di Kabupaten Banjar.

“Dengan difasilitasi Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Banjar Gusti Marhusin dan H Dede Hidayatullah, Alhamdulillah tim Perpusnas bisa datang ke Kabupaten Banjar untuk pelestarian manuskrip-manuskrip ulama di Kabupaten Banjar,” kata Ketua LTN NU Kabupaten Banjar, Muhammad Bulkini.

Reporter : Muhammad Abdillah

Editor: Muhammad Bulkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *