ALBANJARI.COM, JAKARTA – Menjelang 1 abad berdirinya Jamiyah Nahdlatul Ulama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar 9 agenda besar untuk menyambut 100 tahun berdirinya organisasi islam terbesar se-dunia tersebut yang akan jatuh pada 16 Rajab 1444 H, atau bertepatan dengan 7 Februari 2023.
Melansir dari situs NU Online, agenda besar tersebut dipaparkan dalam pertemuan PBNU, PWNU, dan PCNU seluruh Indonesia yang digelar secara virtual pada Rabu (19/10/2022).
Sembilan agenda besar tersebut adalah: (1) Religion Summit for Religious Leaders Forum atau Forum R20, (2) Halaqah Fiqih Peradaban, (3) Festival Tradisi Islam Nusantara, (4) Gerakan Kemandirian Nahdlatul Ulama, (5) NU Hackathon, (6) Pekan Olahraga NU, (7) Anugerah Tokoh An-Nahdlah, (8) NU Women, dan (9) Resepsi Puncak Peringatan 1 Abad NU.
Pada resepsi puncak peringatan 1 Abad NU, PBNU merencanakan akan mengumpulkan 1 juta orang dengan menghadirkan para ulama khas dan ulama dari luar negeri.
“Bahkan saya sudah menemui Imam Besar Al-Azhar Ahmed El-Tayyeb dan menyampaikan hal ini,” ungkap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Sebelum acara puncak, yaitu resepsi akbar pada 7 Februari 2023, Gus Yahya mengatakan para ulama dari luar dan dalam negeri ini akan melakukan pertemuan pada Muktamar Internasional selama dua hari mulai 5-6 Februari 2022.
“Setelah itu para ulama tersebut akan bertemu langsung dengan satu juta warga NU yang hadir pada resepsi,” ujarnya.
Menurut Gus Yahya, pertemuan ini merupakan hal yang langka karena jarang terjadi para ulama luar negeri bisa langsung menyapa warga NU dalam jumlah yang banyak sekaligus. Hal ini diharapkannya dapat menjadi momentum spesial di resepsi 1 Abad NU.
“Pengurus NU saat ini istimewa dari PBNU sampai ranting. (Karena) tidak akan ada pengurus NU seperti kita saat ini sampai 100 tahun yang akan datang. Saat Ini pengurus memegang amanat tepat pada usia 100 tahun. Ini tidak boleh berlalu begitu saja. Harus ada hal yang istimewa,” ungkapnya.
Keistimewaan momentum 1 abad NU ini dia harapkan memiliki keistimewaan dari sisi pelaksanaannya dan juga mempu memberi manfaat yang berkelanjutan bagi Jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Hari Santri 2022 pada pertemuan tersebut juga dipaparkan mekanisme peringatan Hari Santri 2022 yang akan dilaksanakan oleh PBNU. Pada tahun ini, peringatan Hari Santri akan dipusatkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur dalam bentuk apel.
Rencananya, peserta yang mengikuti kegiatan apel Hari Santri Nasional tersebut sebanyak 5 ribu orang yang akan langsung dipimpin oleh Ketum PBNU sebagai inspektur dan doa sekaligus taujihat dari Rais ‘Aam PBNU.
Menurut Sekretaris Jenderal PBNU, H Syaifullah Yusuf, apel ini juga akan diikuti secara langsung secara hybrid oleh seluruh PWNU dan PCNU se-Indonesia. Panitia telah menerbitkan panduan upacara Hari Santri 2022 untuk menjadi panduan bagi PWNU dan PCNU dalam menggelar apel serentak ini.
Editor: Muhammad Abdillah