Desember 21, 2024
ket: Lomba Muhadharoh di Hari Santri 2022 Kabupaten Banjar. Foto-Albanjari.com/Anwar Syarif.

ket: Lomba Muhadharoh di Hari Santri 2022 Kabupaten Banjar. Foto-Albanjari.com/Anwar Syarif.

ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Lomba Muhadharoh di Hari Santri 2022 Kabupaten Banjar menjadi ajang penampilan bakat untuk para santri yang ingin menjadi Pendakwah. Dewan juri lomba ini berkeinginan, para santri bisa meneruskan dakwah Nabi Muhammad SAW.

Lomba Muhadharoh ini diselenggarakan pada pukul 09.00 Wita, Senin (24/10).

Hadir sebagai dewan, Ustadz Muhammad Rafiq –PCNU Banjar, dan Ustadzah Maria Ulfah –Muslimat NU.

Ustadz Rafiq mengaku bersyukur lomba tersebut terselenggara dengan lancar, selain banyaknya peserta, dirinya juga mengatakan bahwa para peserta terlihat bersemangat.

“Alhamdulillah diselanggarakan dengan lancar, para pesertanya juga banyak dan semangat-semangat,” katanya.

Ustadz Rafiq mengharapkan, kegiatan ini bisa memotivasi para santri agar semangat belajar. Tidak hanya itu, ia juga mengharapkan, perlombaan ini bisa menjadi kesempatan untuk menampilkan bakat untuk menjadi dai-daiyah.

“Ini akan menambah semangat, mudah-mudahan kepada para santri yang mempunyai bakat atau pun keinginan menjadi dai dan daiyah. Di sini kita membuka kesempatan bagi mereka untuk menampilkan bakat itu,” jelasnya.

Selain menjadi ajang penampilan bakat, dirinya menginginkan agar event ini menjadi penerus dakwah Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya sampai di sini, dalam dakwah perlu banyak sumber daya manusia.

“Kita ini kepengenlah meneruskan dakwah Nabi Muhammad SAW, karena dakwah ini kan banyak memerlukan sumber daya manusia yang harusnya kita ini juga terlibat di situ,” ujarnya.

Ustadz Rafiq mengatakan, di samping menjadi pendakwah, santri juga diharapkan bisa menggunakan media sosial sebagai alat dakwah sebaik-baiknya.

“Medsos itu bukan tantangan, itukan media, justru sebagai penyampai dan alat apa tujuan kita. Itu justru sebagai alat yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Dia juga menegaskan, semakin banyak alat media, semakin banyak orang yang terjun dalam dunia dakwah.

“Tinggal kitanya ada lagi kaya apa menggunakannya, semakin banyak media artinya semakin banyak perlu orang untuk terjun di dakwah,” tegasnya.

Perlombaan ini diikuti 23 peserta putra putri dari perwakilan pondok pesantren. Tercatat ada tujuh pondok pesantren se-Kalimantan selatan, yaitu PP Hidayatullah, PP Putri Al-Amin, PP Darul Ilmi, PP An Najah Putri, PP Darussalam, PP Atthahiriyah dan PP Al-Falah.

Reporter: Anwar Syarif
Editor: Muhammad Bulkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *