crew 
Ket: Juri MKQ Hari Santri 2022, Ustadz Khairullah Muslim. Foto -Albanjari.com/Rohmiah
ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Salah satu dewan juri Musabaqah Khattil Quran (MKQ), Khairullah Muslim mengatakan salah satu syiar Islam adalah melalui Musabaqah Khattil Quran (MKQ).
“Insya Allah dengan mengikuti event ini kita niatkan bersama-sama sebagai salah satu syiar dan media dakwah,” katanya.
Karena kaligrafi, sambungnya, merupakan satu kesenian Islam dan menjadi media dakwah.
“Kejuaraan merupakan bonus dari apa yang telah kita lakukan,” ujarnya.
Ustadz Khairullah mewakili dewan juri menyampaikan pesan kepada peserta lomba MQK untuk menghasilkan karya terbaik mereka.
“Kepada adik-adik yang berlomba tetap semangat, berikan karya terbaik untuk hari santri dan untuk pondok pesantren kalian masing-masing,” pesannya.
Jumlah peserta MKQ, kata dia, ada 19 peserta dari pondok pesantren di Kabupaten Banjar dan sudah ada dari Kota Banjarbaru.
“Alhamdulillah, karena tahun ini idealnya memang panitia telah mencanangkan peringatan Hari Santri se-Kalimantan Selatan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya terbatas pada pondok-pondok pesantren yang ada di Kabupaten Banjar,” kata Ustadz Khairullah.
Tetapi tahun ini, sambungnya, sudah dibuka juga se-Kalimantan Selatan. Namun karena mungkin terbentur momen-momen tertentu yang menyebabkan beberapa pondok belum ikut pada tahun ini.
“Sepertinya ada ujian juga di sekolah, sehingga mungkin itu yang menyebabkan masih belum banyak dari pondok-pondok di luar Kabupaten Banjar yang ikut,” ujarnya.
Ustadz Khairullah menuturkan Musabaqah Khattil Quran (MKQ) pada Hari Santri Nasional kali ini pesertanya lebih berkualitas.
“Melihat di awal seperti ini adik-adik kita yang berlomba pesertanya sepertinya kualitasnya lebih bagus dari yang sudah-sudah,” katanya.
Tampak hadir dewan juri khattil quran yaitu Ustadz Khairullah Muslim, Muhammad mudassir, dan juri senior Tuan Guru Nakhoi.
Pelaksanaan lomba bertempat di Alun-alun Ratu Zalecha Martapura.
Reporter: Rohmiah
Editor: Muhammad Bulkini