Juli 24, 2024

Albanjari.com, Martapura – Pondok Pesantren Darussalam di masa kepemimpinan Tuan Guru H. Kasyful Anwar adalah kiblat pesantren di Kalimantan Selatan. Selain dikarenakan pendiri madrasah atau pesantren yang terkemudian itu adalah alumni-alumni Pondok Pesantren Darussalam, kurikulum yang diterapkan pesantren Darussalam juga dianggap sesuatu yang sakral.

Dia tidak hanya dilihat sesuai tangga keilmuan, dasar hingga atas, tapi juga disesuaikan dengan usia dan perkembangan otak sekaligus batiniyah santri.

“Guru Kasyful Anwar menentukan kurikulum dengan pertimbangan yang matang,” ujar Tuan Guru H. Hatim Salman di tahun 2022.

Hal itulah yang kemudian dibawa dan diterapkan para Alumni Pesantren Darussalam di madrasah dan pesantren yang mereka bangun. Ada keberkatan yang diinginkan para alumni, karena mengalirkan keilmuan dari Darussalam.

“Menjadi sulit apabila dalam satu sekolah, pengajarnya tidak satu alumni. Karena mereka membawa kitab-kitab tertentu dari almamaternya, sehingga pelajar campur aduk.”

Belum lagi, kata Guru Hatim, jika menimbang soal kepantasan seorang pengajar. Karena seorang guru, mestinya berawal dari menuntut ilmu, beramal, lalu mengajarkannya.

“Jadi menuntut ilmu dulu baru beramal, baru kemudian mengajarkannya. Tidak selesai menuntut ilmu, lalu langsung mengajar,” ujar Guru Hatim.

 

Penulis: Muhammad Bulkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *