Oleh : Syarwani Abdan, SH
Tidak terasa 20 tahun sudah Ma’had Aly Darussalam berdiri sejak tanggal 2 November 2002 M bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1423 H yang diresmikan langsung oleh Menteri Agama RI yang saat itu dijabat oleh Prof. DR. H. Said Agil Husein Al Munawwar , MA. juga dihadiri pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura periode ke VIII KH. Abdus Syukur dan dipercayakan kepada KH. Muhammad Hatim Salman, Lc sebagai rektor atau mudirnya .
Ma’had Aly Darussalam adalah lembaga setingkat perguruan tinggi di atas jenjang madrasah diniyah aliyah. Bagi para santri lulusan pondok atau orang tua santri harus merekomendasikan anaknya kelak bisa melanjutkan ke mahad aly setelah selesai mondok di pesantren agar lebih dalam lagi wawasannya dan supaya tidak merasa cukup hanya duduk di tingkat aliyah saja.
Sebutan murid di Ma’had Aly biasanya dipanggil Mahasantri karena setingkat dengan Mahasiswa. Kemajuan Ma’had Aly luar biasa baik dari pembangunan dan fan ilmunya juga para dewan pengajarnya atau dosen pilihan yang ahli di bidangnya masing-masing.
Ma’had Aly terkenal akan kedisiplinannya dan tahqiq dalam belajarnya menggunakan metode kolaborasi manhaj tradisional mengkaji kitab-kitab kuning dan ditekankan dengan mudzakaroh atau diskusi makalah. Selain itu juga diadakan diskusi khusus fokus pada kajian fiqih, ushul fiqih dan kaidah fiqih antar sesama mahasantri yang dipandu oleh dosen pembimbing.
Bidang ilmu fiqh yang diajarkan adalah kitab-kitab madzhab syafi’i yang mu’tamad diantaranya Syarah Al Mahally ala Minhajut Tholibin juga ada perbandingan madzhab. Selain itu di Mahad Aly juga diajarkan ilmu falak karangan Syekh Muhammad Salman Jalil al Banjari ayah dari KH. Muhammad Hatim Salman. Program tambahan ekstra yaitu kajian kitab I’anatut Tholibin, Bughyatul Mustarsyidin, Majmu Syarah al Muhaddzab juga program khatam 6 kitab induk hadits atau yang disebut “Kutubus Sittah”.
Mahad Aly adalah pilihan yang tepat bagi para alumni atau lulusan pondok, karena mengaji itu tidak ada batasan umur dan kelasnya, selagi ada kemampuan dan kesempatan maka jangan sia-siakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Oleh karena itu Ma’had Aly adalah solusi tepat untuk mengirim putera daerahnya masing-masing menunaikan fardhu kifayah (kewajiban) kampungnya agar kelak sepulangnya ada tokoh yang faham dalam bidang agama sesuai Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai panutan atau tempat rujukan.
Bersyukur berkesempatan menimba ilmu di lembaga di bawah yayasan PP. Darussalam tersebut, yang diasuh oleh ayahanda KH. Muhammad Hatim Salman, Lc sebagai rektor (mudir) sangat besar manfaatnya untuk dapat memahami masalah hukum-hukum fiqh khususnya dengan metode tahqiq kemudian mengetahui sebab serta kaedah lahirnya suatu produk hukum sehingga bisa lebih kritis dan bijak menyeselaikan masalah dan tidak sembarangan dalam memutuskan suatu hukum.
Teriring do’a semoga para dosen dan para dewan guru yang mengajar dipanjangkan umur dan selalu diberikan kesehatan dan keafiyatan. Aamiin..
*Penulis merupakan Alumni Mahad Aly Darussalam Martapura IX
——————————————————————————–
Seluruh isi tulisan menjadi tanggung jawab penulis