Juli 26, 2024
Banser NU Banjar Saat Ngepam. Foto-istimewa.

Banser NU Banjar Saat Ngepam. Foto-istimewa.

Albanjari.com, Martapura – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tugas utama untuk mengabdikan diri kepada ulama dan masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian tersebut adalah ikut membantu kelancaran di pengajian para ulama NU.

Banser NU Banjar rutin melaksanakan tugas ngepam tersebut di pengajian Guru Wildan Salman yang berlangsung di Majelis Taklim Tahfidz Quran Darussalam, Tanjung Rema, Martapura, setiap Sabtu pagi (27/4).

Pengajian rutin ini ditujukan khusus bagi jamaah wanita dan dilaksanakan setiap Sabtu pagi sekitar pukul 09.30 hingga 11.00 WITA. Peserta pengajian terdiri dari berbagai usia, baik yang muda maupun yang lebih tua, berkumpul di area Madrasah Tahfidz sampai d duduk jejer di sisi jalan untuk mendengarkan kajian yang disampaikan oleh Guru Wildan. Biasanya, pengajian dimulai dengan melantunkan syair-syair dan ditutup dengan pembacaan dzikir serta tahlil.

Pengajian rutin ini tidak hanya dihadiri oleh warga Banjar, tetapi juga dihadiri jamaah dari luar daerah seperti Banjarbaru. Mereka datang menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun dengan rombongan menggunakan taksi hijau.

Menurut pantauan kru albanjari.com, setiap Sabtu pagi, kawasan sekitar komplek Darussalam dipenuhi oleh jamaah pengajian, serta pedagang yang menjual aksesoris pakaian dan beragam camilan khas Banjar di sepanjang jalan. Hal ini menciptakan suasana yang ramai di sekitar jalan Tanjung Rema, Martapura.

Sejak pukul 07.00 WITA, kawasan tersebut telah dipadati oleh kendaraan roda dua dan jamaah yang berjalan menuju Madrasah Tahfidz. Di antara keramaian jamaah wanita, terlihat para relawan, termasuk santri tahfidz, relawan masyarakat, dan aparat pemerintah, termasuk Banser NU, membantu mengatur lalu lintas dan lokasi parkir kendaraan roda dua dan empat.

Ketua PC GP Ansor Banjar, Edy Rosadi, menjelaskan bahwa biasanya Banser NU menurunkan 10 anggotanya untuk menjadi relawan pengajian. Keputusan ini merupakan hasil rapat yang diselenggarakan di SPM Tahfidz dan Ilmu Al-Quran Darussalam bersama Guru Wildan dan seluruh relawan.

“Kita biasanya menurunkan 10 anggota, dan itu sudah hasil rapat,” kata Edy Rosadi saat dikonfirmasi albanjari.com via telpon WhatsApp.

 

Editor: Anwar Syarif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *