Januari 15, 2025

Musabaqoh Qiroatil Kutub, Minggu(23/10)/foto rohmiah.

ALBANJARI. COM, MARTAPURA – Lomba Baca Kitab Kuning atau yang disebut dengan Musabaqah Qiraartil Kutub (MQK) menjadi ciri khas dalam momentum event Hari Santri Nasional.

Dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 yang diselenggarakan oleh PCNU Banjar bersama Pemerintah Kabupaten Banjar yang dimulai pada Sabtu (22/10), Musabaqoh Qiroatil Kutub menjadi salah satu cabang perlombaan dalam event tersebut.

Muhammad Fahrie, Koordinator  lomba MQK mengatakan tujuan dari Musabaqoh Qiroatil Kutub untuk menjaga warisan ulama terdahulu.

“Tujuannya untuk menjaga warisan ulama dan mendorong semangat para santri agar gemar dan mempelajari kitab kuning,” ujarnya Minggu (23/10).

Selain itu, tujuan dari lomba baca kitab kuning tersebut untuk mengasah kemampuan santri dalam memaham literatur arab klasik atau yang dikenal dengan kitab kuning.

“Dan juga ingin melaksanakan fastabiqul khoirot,” kata Fahri.

Sedangkan harapannya, kata dia, agar setelah acara ini berakhir akan melahirkan para alumni lomba yang mumpuni di bidang kitab kuning.

“Karena pada lomba ini hal yang lebih penting adalah mengasah kemampuan santri dan santriwati membaca dengan bacaan fasih, menerjemahkan, dan membahas kandungan makna kitab yang dibacanya,” tuturnya.

Adapun jumlah peserta 19 orang terdiri dari 11 orang putri dan 8 orang putra, dari Pondok Pesantren Darussalam Putra, Pondok Pesantren Darussalam Putri,  Pondok Pesantren Hidayatullah, Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Pondok Pesantren Darul Ilmi Putra, Pondok Pesantren Darul Ilmi Putri, Pondok Pesantren Al Falah Putra, Pondok Pesantren Al falah Putri, Pondok Pesantren At Thahiriyah, dan Pondok Pesantren Attahmidiyyah.

“Perlombaan dimulai pukul 09.00,” ucapnya.

Sementara itu, sambungnya, lomba MQK ini memperebutkan juara ada 2 kategori.

“Yaitu kategori putra : juara terbaik I, II dan III, dan juara kategori putri: juara terbaik I, II dan III,” kata anggota Lembaga Bahstul Masail (LBM) NU Kabupaten Banjar itu.

Dewan Juri dari lomba MQK ini dari LBM Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan dan dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Banjar.

“Dewan juri MQK adalah  Kyai Habibullah, Ustadz Muhammad Syarif dan Ustadz Taufiqurrahman,” ujar Fahri.

“Kitab yang diperlombakan adalah Fath Al Muin, Makro Muamalah,” tutupnya.

Lomba Musabaqoh Qiroatil Kutub ini bertempat di Gedung PCNU Banjar.

Reporter:Rohmiah

Editor: Muhammad Abdillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *