ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Setelah beberapa kali menggelar bahtsul masa’il se-Kabupaten Banjar, Lembaga Bahstul Masa’il (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banjar mencoba untuk merutinkan kegiatan tersebut di setiap bulannya.
Ketua LBM PCNU Banjar, Ustadz Ali Husein Al Idrus optimis kegiatan rutinan tersebut akan berjalan.
“Alhamdulillah, bahtsu kita hari ini sudah hidup dan semakin hidup, walaupun kita masih di tahap awal,” ujar Ustadz Ali Husein pada kegiatan Bahtsul Masail di Gedung PCNU Kabupaten Banjar, Sabtu, (20/7/24).
Menurutnya, semangat para santri dalam mengikuti kegiatan ini merupakan pertanda besar bahwa Bahstul Masa’il di Kabupaten Banjar akan semakin meriah di masa mendatang. Gelaran Bahstul Masa’il ini bukan hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga wadah bagi santri untuk mengasah kemampuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan keagamaan dengan bijak dan profesional.
“Semangat yang ditunjukkan para peserta menjadi harapan besar bagi perkembangan dan keberlanjutan kegiatan ini ke depannya,” tuturnya.
Kegiatan Bahstul Masa’il bulanan diikuti oleh 35 orang dari perwakilan pondok pesantren di wilayah Martapura. Dalam gelaran pertama, Bahstul Masa’il membahas persoalan di bidang akademisi, yaitu soal hukum plagiarisme. Pada kesempatan ini, para peserta dengan antusias membahas topik hukum plagiarisme dalam karya tulis ilmiah.
Keputusan yang diambil menyatakan bahwa plagiarisme hukumnya haram karena termasuk dalam kategori ghosob (menguasai kepemilikan orang lain tanpa izin pemiliknya).
Menutup kegiatan, Ustadz Ali Husein menyampaikan rasa bangganya terhadap para santri yang mengikuti Bahstul Masa’il dengan antusias dan penuh semangat.
“Kita jaga semangat berbahstu ini terus-menerus. Sama-sama kita hidupkan Bahstul Masa’il kembali di Kabupaten Banjar yang sudah lama redup dalam beberapa dekade,” ucap Ustadz Ali Husein.
Penulis: Anwar Syarif
Editor: Muhammad Bulkini