ALBANJARI.COM, BANJARBARU – Habib Ali Husein Al Aydrus, Ketua LDNU Kabupaten Banjar memberikan beberapa pesan kepada Santri Pagar Nusa Banjarbaru dalam acara tasyakuran pengukuhan santri tetap Pagar Nusa bertempat di Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru pada Sabtu (10/9/2022) kemarin.
Pesan pertama Habib Ali Husein Al Aydrus adalah santri Pagar Nusa harus memahami dan mengamalkan isi dari visi misi Pagar Nusa.
“Pagar Nusa itu punya visi dan misi, visi dan misi pagar nusa itu harus mendarah daging di tubuh ading-ading sekalian. Bukan sekedar semboyan, bukan sekedar tulisan dan bukan sekedar ucapan belaka, tapi visi misi harus mengalir di tubuh ading-ading seberataan,” ucap Habib Ali Husein dalam tausyiahnya.
Habib Ali Husein mengingatkan kepada para santri Pagar Nusa baiat bukanlah hal main-main, karena baiat merupakan ikatan kepada Allah Ta’ala
“Dulu ketika Rasulullah saw melakukan baiat kepada para sahabat-sahabatnya untuk setia pada ajaran Rasulullah Saw. Kemudian para ulama memperluas Tausi’ baiat itu bermacam-macam, ada berbaiat kepada umara, ulama, dan guru,” jelasnya
“Makanya di dalam Ilmu Tasawuf, Thariqat kalau kita ingin mengaji kepada seorang murobbi mursyid, kita baiat dulu. Baiat itu janji kita kepada Allah swt, jadi kada mudah baiat itu,” katanya.
Visi itu, kata Habib Ali adalah sebuah tujuan, dan misi adalah proses untuk mencapai tujuan tersebut. Santri Pagar Nusa hendaknya mengetahui visi misi Pagar nusa dan menjiwainya.
“Jangan lagi apabila ditanya apa visi misinya? ternyata masih belum melekat, masih belum menjiwai, aktifitas kesehariannya masih tidak menggambarkan santri NU, itu kada boleh itu bukan Pagar Nusa namanya, itu namanya pagar-pagaran. Jadi, kalau sudah dibaiat harus menjadi Pagar Nusa yang sejati,”
Kemudian, Habib Ali Husein Al Aydrus memaparkan visi misi Pagar Nusa kepada para santri yang berhadir dalam acara tersebut.
“Visi Pagar Nusa menjadi wadah berhimpun dan beramal dari warga nahdiyyin yang memiliki bakat dan minat di bidang seni, olahraga dan beladiri pencak silat. Peduli terhadap keamanan, keselamatan, ketertiban dan persatuan bangsa yang berdasarkan nilai-nilai islam ahlussunnah wal jamaah,” paparnya.
Kalau membaca sejarah, Pagar Nusa terbentuk untuk mengumpulkan berbagai pencak silat. Jika mengetahui sejarah tersebut maka tidak ada lagi di Pagar Nusa yang akan merasa paling hebat.
“Kada boleh di Pagar Nusa itu becakutan, kada boleh bekelahian kada boleh behirian, kada boleh besaing satu sama lain, dan kada boleh saling menjatuhkan,” ujar Habib Ali.
Dia mengatakan jika berbeda pendapat, itu tidak masalah. Namun, yang tidak boleh adalah perpecahannya. Kalau berbeda pandangan jangan sampai berpecah belah dan merusak tujuan dari Pagar Nusa.
“Saya yakin, yang dibaiat pada malam hari ini akan menjadi orang yang sukses. Ulun yakin pian-pian seberataan yang berkhidmat di Pagar Nusa, yang berjuang di Nahdlatul Ulama akan mendapatkan ridho dari Allah Swt,” ujarnya.
“Untuk mencapai kata sukses, untuk mencapai kata berhasil itu tidak mudah. Malam ini ini adalah awal perjuangan bukan akhir. Kalau pian istiqamah, berjuang di Pagar Nusa dengan Ikhlas, ulun yakin pian menjadi urang sukses berataan,” kata Habib Ali.
Terakhir, Habib Ali berpesan kepada para santri Pagar Nusa yang masih sekolah agar belajar dengan tekun.
“Kita zaman sekarang ini bukan zaman perang, kalau pian mencintai tanah air belajar bujur-bujur, yang masih sekolah, sekolah bujur-bujur sambil ikut di Pagar Nusa. Karena dengan pendidikan kita mampu membanggakan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Reporter: Anwar Syarif
Editor: Muhammad Abdillah
Baca Juga :Pagar Nusa Banjarbaru Gelar Tasyakuran Santri Tetap Pencak Silat Nahdlatul Ulama
Ketua Pagar Nusa Kalsel: Kalau Santri Pagar Nusa Tidak Mau Sowan Kepada Ulama, Mendingan Keluar
Pengen Belajar Bela Diri Sambil Berdakwah? Gabung Pagar Nusa Aja!