Desember 8, 2024
Ahmad Naufal menyerahkan tongkat estafet kepengurusan PC PMII Martapura

Ahmad Naufal menyerahkan tongkat estafet kepengurusan PC PMII Martapura

ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-22 PC PMII Martapura yang digelar pada Minggu (7/8/22) menghasilkan keputusan Gusti Muhammad untuk menakhodai kepengurusan PC PMII periode 2022-2023.

Keputusan tersebut diambil setelah melalui hasil voting dari 21 suara yang terdiri dari ketua,  sekretaris, bendahara, perwakilan dari rayon, kopri, komsat, dan kopri komsat. Gusti Muhammad mendapat 18 suara, sedangkan lawannya Salehuddin mendapat 3 suara

Pria yang memiliki nama lengkap Gusti Muhammad Pangeran Insan Kamil Muqarrabin tersebut lahir di Balikpapan, 9 Agustus 2001. Ia pernah mengenyam pendidikan di SDN 1 Banjarbaru Utara,SMPN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Banjarbaru, dan melanjutkan kuliah di Institus Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura.

Gusti Muhammad-akrab disapa menceritakan bahwa ia dahulu pernah mengikuti kelas training Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur.

“Keluarga ayahku berasal dari Sungai Alang Kabupaten Banjar, sekarang rumahku di Banjarbaru Guntung Manggis. Dahulu pernah sekolah di SMPN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Banjarbaru, tapi pada saat SMP dan SMA di Pare, Kediri setahun-setahun mengambil training class Bahasa Inggris,” ungkapnya.

Pada awalnya, Gusti Muhammad masuk PMII karena penasaran, tapi karena ada rasa kekeluargaan di PMII akhirnya menjadi anggota di Rayon Syariah.

“ Awal masuk aku hadir di rayon syariah, kemudian menjadi anggota dan disambut baik pengurus pada saat itu yang dipimpin rayon saat itu bang Adul. Setelah jenjang beberapa lama aku masuk jadi pengurus Rayon Syariah menjadi wakil rayon syariah pada dua periode,” jelasnya.

“ Mapaba 2019, pengurus rayon dua periode 2020, menjadi Ketua Komisariat 2021, dan menjadi  ketua cabang tahun 2022 saat ini,” imbuhnya.

Ia menceritakan, yang mendaftarkan dirinya sebagai calon ketua cabang PMII Maratapura adalah Bendahara Komisariat IAI Darussalam, Kasyful Anwar tanpa sepengetahuan dari dirinya.

“Yang mendaftarkan aku menjadi ketua cabang yaitu bendaharaku Kasyful Anwar tanpa ada konfirmasi, seampai ia menjelaskan kepadaku Bila handak merubah dari hulu kehilir, bila handak PMII kada dianggap hanya politik jangan dibawahnya aja, (Bila ingin merubah PMII dari cap politik saja, jangan hanya dibawah sebagai anggota,red)” ujarnya sambil menirukan perkataan Kasyful Anwar.

Gusti Muhammad mengatakan kader PMII harus menjadi barometer mahasiswa yang menggunakan Aswaja sebagai landasan berpikir. Harapannya, agar PMII bergerak ke arah pemberdayaan minat bakat dan menjadi rekan kerja Pemerintah Kabupaten Banjar.

“Visi misiku transformasi revolusi, kader harus menjadi barometer bahwa mahasiswa yang menggunakan Ahlussunnah wal jamaah sebagai landasan berpikir dan bergerak. Lebih ke arah pemberdayaan  dan pengelolaan kader PMII sesuai minat dan bakat, jadi tidak ada keterpaksaan, menjadi rekan kerja Pemerintah Kabupaten Banjar,” jelasnya.

Ia berharap PMII memiliki perlengkapan sarana prasarana yang menunjang minta dan bakat  baik dibidang akademik dan non akademik.

“Jadi harus ada penyediaan pos penunjang, yang terakhir ada pendidikan ideologi dan politik cerdas, biar dimana-mana kader PMII tidak dianggap abu-abu perihal ideologi dan mudah dibodohi oleh embel-embel tertentu,” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan Konfercab ke-22 PC PMII Martapura ini bertempat di Aula Gedung Islamic Center KH. Anang Dzajuli Seman, Jalan A Yani 37,5 Kelurahan Sungai Paring, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Reporter : Anwar Syarif

Editor : Muhammad Abdillah

Baca Juga : PC PMII Martapura Gelar Konferensi Cabang ke-22

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *