
Albanjari.com, Banjarmasin – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, KH Dr. Muhammad Tambrin, mengingatkan pentingnya memperkuat fondasi spiritual dan etika bagi para dai dalam menjalankan dakwah. Dalam sambutannya saat membuka kegiatan Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam (PKPAI) di Hotel Roditha, Banjarmasin, Selasa (28/5/2025).
“Banyak orang alim, banyak yang memiliki ilmu tinggi, tapi tak punya tempat di dunia ini. Itu karena mereka belum selesai dengan tiga hal ini,” ujarnya di hadapan 50 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan.
Tiga Pilar Sukses Seorang Dai
Pertama, kata Tambrin, adalah bakti kepada guru mursyid. Ia menekankan pentingnya kedekatan dengan guru spiritual sebagai sumber keberkahan ilmu. “Jangan hanya datang menimba ilmu, tapi jalin hubungan, beri penghormatan, bahkan hadiah. Itu tradisi mulia yang membawa keberkahan,” ungkapnya.
Kedua, bakti kepada orang tua. Menurutnya, ridha Allah sangat bergantung pada ridha kedua orang tua. “Orang yang tidak berbakti kepada orang tuanya, mustahil mendapat panggung dalam kehidupan. Dunia akan menutup dirinya,” tegasnya.
Dan yang ketiga, memperbanyak membaca shalawat. Ia menilai shalawat bukan sekadar amalan, melainkan tuntunan langsung dari Rasulullah SAW yang memiliki kekuatan spiritual dalam mendukung misi dakwah. “Shalawat itu penguat batin, pembuka jalan, dan pengikat hubungan dengan Rasulullah,” jelasnya.
Di sisi lain, Tambrin juga menyoroti fenomena dai yang lebih sibuk mencari materi ketimbang memberikan manfaat kepada umat. Ia menyindir dengan pernyataan tegas: “Wahini penceramah yang hanya mengharap pemberian, tapi tidak pernah memberi. Pemalar.” Ucapnya.
Program Penguatan Dakwah di Era Digital
Kegiatan PKPAI yang terlaksana selama dua hari, 28–29 Mei 2025 ini, merupakan bagian dari agenda strategis Kanwil Kemenag Kalimantan Selatan dalam membekali para penceramah dengan keterampilan dakwah yang lebih kontekstual. Selain pendalaman materi keislaman, peserta juga mendapatkan pembekalan dalam bidang komunikasi publik, etika dakwah, hingga pendekatan dakwah di era digital.
Dengan pelatihan ini, Thamrin berharap para dai mampu tampil sebagai agen perubahan yang bukan hanya fasih menyampaikan pesan agama, tapi juga menjadi teladan dalam akhlak, adab, dan tanggung jawab sosial.
Penutup: Kembali pada Nilai Dasar Dakwah
Melalui pesan yang disampaikannya, KH Muhammad Tambrin tidak hanya membekali para dai dengan nasihat praktis, tetapi juga mengajak mereka untuk kembali pada akar-akar dakwah yang sarat adab dan keberkahan. Ia mengingatkan bahwa ilmu tanpa adab akan hampa, dan dakwah tanpa keikhlasan akan kehilangan ruhnya.
Dengan semangat pembinaan yang holistik, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan para dai yang tidak hanya cakap berbicara, tetapi juga kuat dalam nilai, integritas, dan keteladanan, menjadi penyampai risalah Islam yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Penulis: Amang Ali
Editor: Anwar Syarif
