
Ketua PCNU Kabupaten Banjar, Ustadz Nuryadi baseri ketika memberikan sambutan di acara pembukaan Hari Santri 2022 di Kabupaten Banjar. Foto-Albanjari.com
ALBANJARI.COM, MARTAPURA – Rangkaian acara pembukaan hari santri telah dilaksanakan di RTH Ratu Zalecha, Martapura, Sabtu (22/10) sore.
Walau sempat diguyur hujan yang menyebabkan tempat acara becek, namun para undangan tetap antusias mengikuti rangkaian acara. Rangkaian acara dibuka dengan atraksi oleh para pesilat dari Pagar Nusa, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama kelompok paduan suara Hubbul Wathon dari IPNU dan IPPNU Banjar.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Banjar, Ustadz Nuryadi Baseri menyampaikan alasan kenapa hari santri diperingati dan diadakan. Di antaranya karena nilai-nilai historis dan berharga yang ada di dalamnya.
“Kita bersyukur, negara memberikan penghargaan terhadap santri dengan adanya peringatan hari santri nasional melalu instruksi dari presiden. Setiap peringatan menunjukkan adanya sesuatu yang luar biasa dari apa yang diperingati. Hari ibu misalnya, itu pertanda ibu adalah sosok yang luar biasa. Begitu juga hari santri,” ungkapnya ketika memberikan sambutan.
Adapun nilai-nilai historis dari peringatan hari santri, menurutnya, bisa dipelajari dari sejarah resolusi jihad.
“Santri dan kiai memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan. Di antaranya sejarah resolusi jihad pada 22 Oktober yang kemudian hari itu selalu diperingati sebagai hari santri nasional.”
Selain itu, ia juga berpesan kepada para santri agar jangan minder dan ikut berkontribusi dalam membangun negeri.
“Jadi santri itu jangan minder! Kita telah menyaksikan, para santri juga berkontribusi dalam membangun negeri. Ada santri yang jadi bupati, gubernur, bahkan jadi presiden dan wakil presiden,” tegasnya.
Rangkaian acara pembukaan Hari Santri dihadiri para undangan dari Badan Otonom (Banom) NU dan perwakilan pesantren di Kabupaten Banjar.
Reporter: A. Wafi Hasbullah
Editor: Muhammad Bulkini