November 6, 2025
IMG-20250803-WA0023

Ilustrasi pejuang kemerdekaan RI (sumber: canva/ahmad mursyidi)

Albanjari.com – Dalam ajaran Islam, cinta tanah air bukan sekadar sikap duniawi, melainkan bagian dari iman yang mendorong umat untuk menjaga, membela dan memakmurkan negeri tempat mereka hidup. Salah satu wujud cinta tanah air di bulan kemerdekaan (Agustus) adalah mengibarkan bendera merah putih di rumah masing-masing.

Tindakan ini, meskipun sederhana, sejatinya menyimpan nilai keislaman dan penghormatan yang dalam, terutama kepada para pahlawan yang telah berjuang di tanah air Indonesia.

Dalam khazanah Islam, ungkapan :

حبّ الوطن من الإيمان

(“Hubbul Wathan Minal Iman”) telah lama dikenal di tengah masyarakat muslim, terutama di Indonesia. Ungkapan ini bermakna “Cinta tanah air adalah sebagian dari iman.”

Meskipun tidak terdapat dalam hadis-hadis shahih, kalimat ini telah menjadi semangat perjuangan umat Islam, khususnya para ulama dalam menjaga dan membela bangsa dari penjajahan maupun kerusakan moral.

Di Indonesia, semangat “Hubbul Wathan Minal Iman” dihidupkan oleh para ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Chasbullah. Bahkan KH. Wahab menciptakan lagu berjudul “Hubbul Wathan” yang kini menjadi lagu wajib dalam kegiatan-kegiatan NU.

Lagu ini menjadi penyemangat perjuangan kaum santri di masa penjajahan dan menjadi bukti bahwa cinta tanah air tidak bertentangan dengan keislaman. Bahkan sebaliknya, justru menjadi bentuk pengamalan iman dalam ranah sosial dan kenegaraan.

Islam Mengajarkan Nasionalisme yang Bermoral

Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai negeri mereka. Nabi Muhammad SAW sendiri menunjukkan rasa cinta yang besar kepada tanah kelahirannya, Makkah sebagaimana dalam sabdanya saat hijrah dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan Imam Tirmizi berikut ini:

مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ

Artinya: “Alangkah baiknya engkau (Makkah) sebagai sebuah negeri, dan engkau merupakan negeri yang paling aku cintai. Seandainya kaumku tidak mengusirku dari engkau, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu” (HR Tirmizi).

Peristiwa ini menjadi dasar bahwa cinta tanah air bukan hanya dibolehkan, tetapi juga merupakan bagian dari fitrah manusia yang diridhai dalam Islam.

Hadits seperti ini menjadi dasar bagi para ulama dan pejuang terdahulu untuk membela tanah air mereka sebagai bagian dari keimanan.

Bendera Merah Putih, Simbol Syukur dan Doa

Mengibarkan bendera merah putih di rumah bukan sekadar seremonial, tapi bentuk syukur kepada Allah atas nikmat kemerdekaan dan bentuk doa diam-diam agar negeri ini tetap diberkahi.

Dalam Islam, mengenang jasa para pejuang termasuk dalam bentuk birrul mujahidin yaitu berbuat baik kepada orang-orang yang berjasa di jalan Allah.

Kesimpulan

Bulan kemerdekaan adalah momentum untuk menghidupkan kembali semangat nasionalisme yang berpijak pada nilai-nilai Islam. Dengan mengibarkan bendera di rumah, umat Islam menunjukkan bahwa mereka bukan hanya warga negara yang taat, tetapi juga pewaris semangat jihad dan penghormatan dari pejuang kemerdekaan. Semoga amal sederhana ini menjadi bagian dari ibadah dan penghormatan yang penuh makna.


Penulis: Ahmad Mursyidi

cropped-Coklat_Hitam_Simpel_Kata_Motivasi_Kiriman_Instagram__16_-removebg-preview
Admin Albanjari